Harga Tiket Speedboat Tembilahan–Batam Masih Tinggi Pascalebaran

Harga Tiket Speedboat Tembilahan–Batam Masih Tinggi Pascalebaran
Foto Ilustrasi Internet

Tembilahan – Sepuluh hari setelah Lebaran, masyarakat masih mengeluhkan harga tiket speedboat rute Tembilahan–Batam yang belum turun. Kenaikan harga ini memberatkan warga yang hendak kembali beraktivitas, terutama karena minimnya sosialisasi dari pihak terkait dan terbatasnya armada transportasi laut.  

Salah seorang warga, Imin, mengaku telah membeli tiket untuk keluarganya pada Sabtu, 12 April 2025, dengan harga Rp582 ribu, termasuk boarding pass. Padahal, biasanya harga tiket kembali normal maksimal sepuluh hari setelah Lebaran. “Sudah lewat H+10, tapi harganya masih tinggi. Apakah karena sosialisasi kurang atau aturan berubah?” tanyanya.  

Selain harga, masyarakat juga mengeluhkan keterbatasan tiket setiap musim mudik. Mereka meminta pemerintah dan otoritas pelabuhan mencari solusi agar masalah ini tidak terulang setiap tahun. “Tiket sering habis, padahal banyak yang butuh. Harusnya ada penambahan kapasitas armada,” ujar seorang pemudik.  

Menanggapi hal ini, Kepala KSOP Kelas IV Tembilahan, Cakra Situmeang, melalui Jova, menjelaskan bahwa kenaikan harga masih wajar karena masa Lebaran resmi berakhir pada 12 April 2025. “Saat ini masih tahap Lebaran. Insya Allah mulai 13 April harga akan normal kembali,” jelasnya.  

Meski demikian, warga menilai penjelasan ini kurang memuaskan. Mereka berharap ada transparansi dalam penetapan harga tiket dan peningkatan layanan transportasi laut. “Kalau memang ada aturan, seharusnya disosialisasikan dengan jelas agar tidak menimbulkan kebingungan,” ucap seorang penumpang.  

Sejumlah pelaku usaha speedboat mengaku masih menyesuaikan harga dengan permintaan pasar. “Kalau penumpang masih banyak, harga bisa tetap tinggi. Tapi setelah sepi, kami turunkan perlahan,” kata salah seorang operator speedboat.  

Pemerintah daerah diharapkan dapat melakukan evaluasi dan koordinasi dengan operator transportasi laut untuk memastikan harga tiket terjangkau dan ketersediaan armada memadai. Langkah ini dinilai penting agar masalah serupa tidak terulang di masa mendatang.  

Sementara itu, warga yang terpaksa membeli tiket mahal berharap ada kebijakan yang lebih pro-rakyat, terutama bagi mereka yang harus kembali bekerja usai mudik. “Kami hanya ingin harga yang adil dan layanan yang lebih baik,” pungkas Imin.

Ikuti Seribuparitnews.com di GoogleNews

Berita Lainnya

Index