Indragiri Hilir - Calon Bupati dan Wakil Bupati Indragiri Hilir (Inhil) nomor urut 2, H.Ferryandi - H.Dani M Nursalam dipastikan tidak melakukan transaksi mahar politik untuk maju pada kontestasi Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Inhil Tahun 2024.
Hal tersebut ditegaskan langsung oleh salah satu Dewan Pembina Tim Pemenangan Ferryandi bersama Dani (Fermadani), Iwan Taruna ST M.Si pada Sabtu malam (31/10), di Kelurahan Seberang Tembilahan.
Diketahui, pada Pilkada Inhil Tahun 2024 ini, pasangan Fermadani memang diusung oleh Dua Partai yaitu Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dan Partai Amanat Nasional (PAN).
"Saya nyatakan pasangan Fermadani tanpa mahar politik sama sekali, koalisi partai kami tidak banyak dan sudah sangat ideal," tegas Iwan Taruna yang juga Ketua DPC PKB Inhil saat menjadi Jurkam Fermadani di hadapan ratusan warga yang hadir.
Dirinya menjelaskan, dalam kontestasi dunia politik memang sering timbul istilah mahar politik yang merujuk pada jual beli dukungan partai politik agar seseorang dapat dipinang atau dicalonkan dalam pemilihan kepala daerah dan sebagainya.
Padahal menurut Iwan, Pasal 47 Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2015 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti UU Nomor 1/2014 tentang Pemilihan Gubernur, Bupati, dan Wali Kota Menjadi UU (kini, diubah dengan UU Nomor 10 tahun 2016), sudah menyebutkan bahwa partai politik dilarang menerima imbalan apapun dalam proses pencalonan kepala daerah.
"Nanti jika terpilih, calon yang membeli banyak partai ini dikhawatirkan berusaha mengembalikan modal yang telah dikeluarkan, ini yang berpotensi terjadinya tindakan korupsi," terangnya.
Bang IT sapaan akrab Iwan Taruna juga merasa tergelitik dengan beredarnya konten-konten video di beberapa media sosial yang seperti "menyenggol" gaya berkampanye Paslon nomor urut 2 Fermadani.
"Kami ini seperti selalu salah di mata mereka, mendatangkan artis saja dianggap salah, padahal kami hanya mau menghibur masyarakat, kami tidak mau berkampanye dengan penuh provokatif dan menegangkan. Kampanye kami selalu damai dan memaparkan program yang dibutuhkan masyarakat," papar Iwan.
"Mereka sirik pak," teriak salah satu emak-emak, yang berada di depan panggung, sambil disambut riuh gemuruh masyarakat yang hadir dalam kampanye tersebut.
Sementara itu, di tempat terpisah Ketua DPD PAN Inhil Sulaiman MZ mengaminkan apa yang disampaikan Iwan Taruna. Menurutnya, Provinsi Riau khususnya Kabupaten Inhil adalah tanah Melayu, maka sudah seharusnya menjunjung tinggi adat istiadat dalam setiap kesempatan dan kegiatan yang dilaksanakan.
"Misalnya berpantun, itu adalah adat istiadat kita, tidak bisa kita hilangkan. Jadi kita jangan mau dipecah belah oleh narasi yang menyesatkan, kita harus tunjukkan kekompakan," pungkas Anggota DPRD Provinsi Riau periode 2019-2024 itu saat menjadi Jurkam kampanye Fermadani beberapa waktu lalu. (rls)