Penulis: Dr. H. Agus Maulana, SE., MM. CPHCM ([email protected])
Dosen Unisi Tembilahan, Pengamat Ekonomi Riau, Anggota Permigastara Pusat.
Jarak Tempuh Rancangan Kereta Cepat dari Rokan Hulu, Dumai, Bengkalis, Siak, Pekanbaru, Kampar, Rokan Hilir sebagai Lingkar Utara?
Untuk menghitung jarak tempuh secara akurat, kita perlu mengasumsikan beberapa hal. Pertama, rute kereta api cepat akan mengikuti koridor yang relatif lurus dan datar, meminimalkan tikungan tajam dan perbedaan elevasi besar. Kedua, proyek kereta api cepat di Riau merupakan bagian dari Proyek Strategis Nasional (PSN) Jalur Kereta Api Trans-Sumatera, pada Kajian Kelayakan Pembangunan Kereta Cepat di Riau terdahulu strategis dalam kerjasama internasional antara PT Pengembangan Investasi Riau (PT PIR), Raja Muhammad Bin Salman dari Arab Saudi, dan Sultan Brunei Darussalam layak secara ekonomi dengan NPV sebesar USD 1,8 miliar, IRR 21,5%, dan BCR 1,78. di Riau dengan studi kelayakan selama 10 tahun dalam rangka mendukung visi Kebangkitan Ekonomi Riau sebagai bagian dari Sijori Segitiga Emas dan Indonesia Emas 2045yang rencananya akan memanfaatkan koridor jalan tol untuk efisiensi pembebasan lahan.
Berdasarkan asumsi tersebut, kita dapat menggunakan perhitungan jarak garis lurus (as-the-crow-flies) sebagai estimasi awal. Perhitungan ini dapat dilakukan dengan koordinat geografis dari pusat-pusat kota yang disebutkan. Rokan Hulu - Dumai: Rokan Hulu, yang terletak di bagian utara Riau, akan terhubung ke Dumai, sebuah kota pelabuhan strategis. Jarak garis lurus antara Rokan Hulu (Pusat Kota Pasir Pengaraian) dan Dumai adalah sekitar 150-160 km. Dumai - Bengkalis: Koneksi antara Dumai dan Bengkalis kemungkinan besar akan melintasi selat, yang membutuhkan pembangunan jembatan atau terowongan bawah laut. Jarak garis lurusnya sekitar 30-40 km. Bengkalis - Siak: Rute ini akan menghubungkan Bengkalis dengan Siak, pusat pemerintahan yang bersejarah. Jarak garis lurusnya sekitar 35-45 km. Siak - Pekanbaru: Pekanbaru adalah ibu kota provinsi, menjadi pusat utama dalam rute ini. Jarak garis lurus antara Siak dan Pekanbaru adalah sekitar 55-65 km. Pekanbaru - Kampar: Berada di selatan Pekanbaru, Kampar menjadi penghubung penting ke wilayah Sumatera Barat. Jarak garis lurusnya sekitar 40-50 km. Kampar - Rokan Hilir: Rute ini akan melingkar kembali ke utara, menghubungkan Kampar ke Rokan Hilir, yang berbatasan dengan Sumatera Utara. Jarak garis lurusnya sekitar 200-220 km. Rokan Hilir - Rokan Hulu: Untuk melengkapi "Lingkar Utara," Rokan Hilir akan kembali terhubung ke Rokan Hulu. Jarak garis lurusnya sekitar 80-90 km.
Dengan menjumlahkan perkiraan jarak garis lurus di atas, total panjang rute "Lingkar Utara" ini diperkirakan mencapai sekitar 600-700 km. Namun, perlu diperhatikan bahwa jarak aktual pada rel kereta api akan lebih panjang daripada jarak garis lurus karena kontur tanah, tikungan, dan stasiun yang perlu dibangun. Berdasarkan pengalaman proyek kereta api cepat di berbagai negara, jarak aktual bisa 15-20% lebih panjang dari jarak garis lurus.
Dampak Kontur dan Geografi: Dataran Rendah dan Lahan Gambut: Sebagian besar wilayah Riau adalah dataran rendah dengan lahan gambut. Ini menjadi tantangan teknis karena membutuhkan fondasi yang sangat kuat dan stabil untuk rel kereta cepat. Pembangunan di atas lahan gambut akan meningkatkan biaya dan kompleksitas. Perlintasan Air: Riau memiliki banyak sungai besar, seperti Sungai Siak, dan selat. Pembangunan jembatan dan terowongan untuk menyeberangi perairan ini akan memakan biaya besar dan menjadi bagian krusial dari proyek. Konektivitas Kota: Jarak yang diperkirakan adalah antara pusat-pusat kota. Namun, rute aktual akan mempertimbangkan lokasi stasiun, yang mungkin dibangun di luar pusat kota untuk meminimalkan pembebasan lahan.
Berdasarkan analisis geografis dan asumsi teknis yang realistis, rancangan jalur kereta api cepat "Lingkar Utara" di Riau, yang menghubungkan 12 kabupaten/kota, memiliki total panjang rute diperkirakan mencapai 600 hingga 700 km jika dihitung secara garis lurus dan bisa mencapai sekitar 700-840 km jika memperhitungkan kontur dan rute aktual. Proyek ini akan menjadi tantangan besar, terutama karena topografi lahan gambut dan kebutuhan untuk melintasi banyak perairan. Namun, proyek ini menawarkan potensi besar untuk meningkatkan konektivitas, efisiensi logistik, dan pertumbuhan ekonomi di salah satu provinsi terkaya di Indonesia.
Jarak Tempuh Rancangan Kereta Cepat dari Pekanbaru, Siak, Pelalawan, Indragiri Hilir, Indragiri Hulu, Kuantan Singingi sebagai Lingkar Selatan?
Faktor ini dapat meningkatkan jarak tempuh aktual hingga 15-20% karena rute harus mengikuti kontur tanah, menghindari tikungan tajam, dan melintasi hambatan alam. Pekanbaru - Siak: Jarak garis lurus antara Pekanbaru dan pusat Kota Siak (Siak Sri Indrapura) adalah sekitar 55-65 km. Rute ini melintasi daerah datar dan relatif mudah. Siak - Pelalawan: Jarak garis lurus antara Siak dan Pangkalan Kerinci (pusat Pelalawan) adalah sekitar 40-50 km. Jalur ini juga melewati dataran rendah. Pelalawan - Indragiri Hilir: Rute ini akan melintasi wilayah luas dengan topografi dataran rendah dan lahan gambut yang signifikan. Jarak garis lurus antara Pangkalan Kerinci dan Tembilahan (pusat Indragiri Hilir) adalah sekitar 110-120 km. Indragiri Hilir - Indragiri Hulu: Jalur ini akan menghubungkan Indragiri Hilir dengan Indragiri Hulu. Jarak garis lurus antara Tembilahan dan Rengat (pusat Indragiri Hulu) adalah sekitar 90-100 km. Indragiri Hulu - Kuantan Singingi: Rute ini akan menuju ke wilayah Kuantan Singingi yang memiliki topografi bergelombang karena berada di dekat barisan pegunungan Bukit Barisan. Jarak garis lurus antara Rengat dan Teluk Kuantan (pusat Kuantan Singingi) adalah sekitar 60-70 km. Kuantan Singingi - Pekanbaru: Untuk melengkapi "Lingkar Selatan," rute ini kembali ke Pekanbaru. Jarak garis lurusnya sekitar 110-120 km. Total Jarak dan Pertimbangan Geografis
Jika menjumlahkan perkiraan jarak garis lurus, total panjang rute "Lingkar Selatan" ini diperkirakan mencapai sekitar 465-545 km. Dengan mempertimbangkan faktor topografi, jarak aktual pada rel kereta api akan lebih panjang.
Dampak Kontur dan Geografi: Lahan Gambut dan Rawa: Sebagian besar rute di Indragiri Hilir dan Indragiri Hulu akan melewati lahan gambut dan rawa. Pembangunan di atas tanah yang tidak stabil ini membutuhkan fondasi khusus seperti tiang pancang, yang dapat secara signifikan meningkatkan biaya dan kompleksitas teknis proyek. Sungai dan Perairan: Rute ini akan melintasi beberapa sungai besar, seperti Sungai Siak dan Sungai Indragiri, yang membutuhkan pembangunan jembatan. Topografi Bukit: Jalur antara Indragiri Hulu dan Kuantan Singingi akan menghadapi tantangan topografi berupa bukit, yang bisa mempengaruhi kelurusan rute dan membutuhkan pekerjaan tanah yang lebih intensif.
Berdasarkan analisis geografis, rancangan jalur kereta api cepat "Lingkar Selatan" di Riau memiliki total panjang rute sekitar 465-545 km jika dihitung secara garis lurus, dan dapat mencapai sekitar 535-655 km jika memperhitungkan kontur dan rute aktual. Proyek ini akan menghadapi tantangan topografi lahan gambut dan rintangan perairan untuk meningkatkan konektivitas dan mendukung pertumbuhan ekonomi di wilayah selatan Riau yang kaya akan komoditas.
Total Lingkar Utara ditambah Lingkar Selatan adalah 840 km ditambah 655 km menjadi 1.495 km