37 Provinsi Alami Kenaikan IPH, BPS: Didominasi Cabai dan Daging Ayam Ras

37 Provinsi Alami Kenaikan IPH, BPS: Didominasi Cabai dan Daging Ayam Ras

JAKARTA - Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa Badan Pusat Statistik (BPS), Pudji Ismartini melaporkan bahwa pada minggu kedua Desember 2025, tercatat sebanyak 37 provinsi mengalami kenaikan Indeks Perkembangan Harga (IPH) dan satu provinsi mengalami penurunan dibandingkan bulan sebelumnya. 

Pudji Ismartini menuturkan, adapun satu provinsi yang mengalami penurunan IPH tersebut terjadi di Provinsi Papua Selatan. 

Dia mengungkapkan, komoditas penyumbang andil kenaikan IPH di 37 provinsi yang mengalami kenaikan IPH didominasi oleh cabai rawit, daging ayam ras, cabai merah dan bawang merah. 

"Secara umum komoditas penyumbang andil IPH ini hampir sama dengan minggu sebelumnya, yaitu cabai rawit, daging ayam ras, cabai merah, dan bawang," ujarnya, dalam rakor pengendalian inflasi, disiarkan melalui YouTube Kemendagri, Senin (15/12/25). 

Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS menerangkan, secara nasional jumlah kabupaten kota yang mengalami kenaikan IPH pada minggu kedua Desember 2025 lebih banyak dibandingkan kabupaten kota yang mengalami penurunan IPH. 

Dia melanjutkan, 10 kabupaten kota dengan kenaikan IPH tertinggi di Pulau Sumatera terjadi di Kabupaten Nias, Kabupaten Bireun, Kabupaten Nias Utara, Kota Pariaman Kabupaten Solok Selatan, Kabupaten Nagan Raya, Kabupaten Agam, Kabupaten Bengkalis Kabupaten Muaro Jambi dan Kabupaten Tapanuli Utara.

"Angka kenaikan di PH tertinggi di Pulau Sumatera terjadi di Kabupaten Nias dengan nilai perubahan iph 14,40 persen, komoditas penyumbang andil kenaikan nilai IPH di 10 wilayah tersebut didominasi oleh daging ayam ras dan cabai merah," ucapnya. 

Pudji Ismartini mengungkapkan, 10 kabupaten kota dengan kenaikan IPH tertinggi di Pulau Jawa terjadi di Kabupaten Trenggalek, kabupaten Blitar, Kabupaten Nganjuk, Kabupaten Pacitan, Kota Blitar, Kabupaten Bantul, Kabupaten Sragen, Kabupaten Karang Anyar, Kabupaten Sleman dan Kota Magelang. 

Sedangkan kenaikan IPH tertinggi di Pulau Jawa itu, kata dia terjadi di Kabupaten Trenggalek dengan nilai perubahan IPH 7,30 persen. 

"Komoditas penyumbang andil kenaikan di IPH terbesar di 10 wilayah tersebut didominasi oleh cabai rawit, daging ayam ras dan bawang merah," lanjutnya. 

Pudji Ismartini menambahkan, 10 kabupaten/kota dengan kenaikan IPH tertinggi di luar Pulau Jawa dan Sumatera terjadi di Kabupaten Lombok Timur, Kabupaten Lombok Tengah, Kota Tomohon.

Lalu, Kabupaten Paniai, Kabupaten Lombok Barat, Kabupaten Bolaang Mongondow, Kabupaten Takalar, Kabupaten Pohuwato, Kabupaten Seruyan dan Kabupaten Lombok Utara. 

Kenaikan di PH tertinggi di luar Pulau Jawa dan Sumatera terjadi di Kabupaten Lombok Timur nilai perubahan IPH 13,72 persen. Komoditas penyumbang andil kenaikan di IPH terbesar di 10 wilayah tersebut didominasi oleh cabai rawit, bawang merah dan daging ayam ras. 

"Mohon ini agar dapat menjadi perhatian. Secara umum hampir semua komoditas mengalami kenaikan harga," ujar dia.

Ikuti Seribuparitnews.com di GoogleNews

Berita Lainnya

Index