Benarkah Tingkat Literasi Keuangan Pria Lebih Tinggi Dibandingkan Wanita?

Benarkah Tingkat Literasi Keuangan Pria Lebih Tinggi Dibandingkan Wanita?

Penulis : Moh. Zikril Hakim dan Zainal Mustofa
Mahasiswa Magister Manajemen Sekolah Pascasarjana Universitas Lancang Kuning

Literasi keuangan adalah pengetahuan, keterampilan dan keyakinan yang mempengaruhi sikap dan perilaku untuk meningkatkan kualitas pengambilan keputusan dan pengelolaan keuangan untuk mencapai kesejahteraan (Azizah, 2020). Literasi keuangan dapat membantu dalam pengelolaan keuangan, sehingga seseorang dapat menjalankan perekonomian dengan baik dan bertanggung jawab. Ahmadi & Sulistyowati (2018) menjelaskan bahwa literasi keuangan adalah kebutuhan dasar setiap orang. Kesulitan keuangan bukan hanya masalah rendahnya pendapatan, tetapi kesulitan juga dapat muncul dari pengelolaan, penggunaan, dan perencanaan keuangan yang kurang baik.

Pendidikan keuangan penting untuk menjalani kehidupan yang sukses dan berkualitas. Dijelaskan lebih lanjut bahwa literasi keuangan, bersama dengan keterampilan membaca dan matematika, merupakan kunci perilaku konsumen cerdas, pengelolaan kredit, pembiayaan pendidikan tinggi, menabung, dan berinvestasi.

Sebuah studi tahun 1998 oleh Chen dan Volpe menyimpulkan bahwa pria cenderung lebih melek keuangan daripada wanita. Survei menggunakan ukuran dasar literasi keuangan, seperti pengelolaan uang dan penggunaan produk keuangan. Namun, apakah kesimpulan ini masih berlaku dalam situasi saat ini? Menurut kami, pernyataan ini tidak lagi sesuai dengan kenyataan saat ini. Lebih jauh lagi, peran perempuan dalam mengelola keuangan rumah tangga sangat penting dalam budaya Indonesia, dan literasi keuangan perempuan terus meningkat pesat.

Budaya Indonesia: Istri Sebagai Menteri Keuangan Keluarga
Di Indonesia, istilah “menteri rumah tangga” kerap terdengar, yang merujuk pada istri yang memegang peran kunci dalam mengelola keuangan rumah tangga. Istri sering memainkan peran kunci dalam mengatur anggaran rumah tangga, mengelola pengeluaran bulanan, menabung, dan membuat keputusan penting terkait keuangan rumah tangga.
Ini adalah bukti nyata bahwa perempuan telah terlibat dalam pengelolaan keuangan lebih lama daripada laki-laki di Indonesia. Hal ini semakin penting mengingat sifat sosial budaya Indonesia, di mana kerjasama dalam keluarga merupakan hal yang utama dan istri sering kali mengambil tanggung jawab penuh dalam mengelola sumber daya keuangan. 

Di banyak keluarga, terutama yang termasuk kelas menengah ke atas, perempuan tidak hanya mengelola keuangan sehari-hari tetapi juga membuat keputusan penting seperti investasi dan perencanaan keluarga.
Seorang ibu melakukan banyak  hal  untuk keluarganya. Pekerjaan pertama adalah sebagai manajer keuangan, mengelola anggaran. Masalah ini penting karena melibatkan pemenuhan kebutuhan setiap anggota keluarga, memastikan selalu ada cukup makanan di meja makan, dan menentukan tingkat dan prioritas pengeluaran. Oleh karena itu, setiap ibu perlu menguasai dasar-dasar  keuangan agar dapat memberikan yang terbaik bagi keluarganya. Menurut Survei Profil Internet APJII  2022 di Indonesia, ibu rumah tangga merupakan kelompok pengguna internet terbesar kedua. Pemutakhiran ilmu pengetahuan dan informasi sangat penting untuk mendidik anak secara optimal.

Perempuan Mengambil Peran Lebih Aktif dalam Dunia Investasi

Selain mengelola anggaran rumah tangga, perempuan di Indonesia semakin banyak yang terlibat dalam dunia investasi. Survei yang dilakukan oleh beberapa lembaga keuangan menunjukkan bahwa perempuan Indonesia kini lebih tertarik pada produk keuangan, seperti saham, reksa dana, dan investasi properti. Tidak hanya itu, mereka juga mulai berinvestasi dalam instrumen keuangan yang lebih kompleks, seperti saham dan obligasi, yang sebelumnya lebih banyak dikuasai oleh pria.

Fenomena ini menunjukkan bahwa literasi keuangan perempuan Indonesia tidak hanya terbatas pada pengelolaan keuangan rumah tangga, tetapi telah berkembang menjadi pemahaman yang lebih mendalam tentang instrumen keuangan dan pasar modal. Bahkan, perempuan kini berani mengambil risiko lebih tinggi dalam investasi, yang biasanya menjadi dominasi pria, seperti dalam investasi saham yang lebih fluktuatif dan berpotensi menghasilkan return tinggi.
Seorang ibu memberikan keseimbangan dalam sebuah keluarga. Secara profesi, ada beberapa tipe ibu:
-    Ibu rumah tangga yang kegiatan utamanya adalah mengurus rumah tangga. Mereka mulai berkegiatan sejak membuka mata di pagi hari, bahkan sebelum anggota keluarga yang lain bangun tidur, hingga waktunya beristirahat di malam hari. 
-    Ibu yang bekerja di luar rumah. Tipe ibu seperti ini bekerja sekaligus mengurus rumah tangga. Dengan kecanggihan teknologi saat ini, ibu bisa mengawasi anak dan mengatur urusan rumah dari tempat kerja, apalagi sekarang banyak pekerjaan yang bisa dilakukan secara remote. 
-    Ibu pebisnis. Mirip dengan ibu pekerja, ibu pebisnis memiliki kegiatan yang jadi sumber pemasukan rumah tangga yang dikelolanya sendiri. Kegiatannya bisa berupa membuka usaha atau menawarkan jasa seperti guru les dan konsultan. Jam kerja ibu pebisnis lebih fleksibel dari ibu bekerja sehingga banyak ibu yang memilih profesi ini agar lebih mudah mengurus rumah tangga tanpa kehilangan kesempatan mandiri secara finansial.


Peran Sri Mulyani Sebagai Menteri Keuangan

Salah satu bukti nyata peningkatan literasi keuangan perempuan adalah Ibu Sri Mulyani, Menteri Keuangan Republik Indonesia. Sri Mulyani telah memegang jabatan ini selama lebih dari satu dekade, menjabat sejak tahun 2005, dengan masa cuti sebentar di periode pemerintahan sebelumnya. Peran Sri Mulyani yang tidak tergantikan dalam pemerintahan Indonesia membuktikan bahwa perempuan mampu memegang posisi penting dalam pengelolaan keuangan, baik di tingkat negara maupun dalam lingkup keluarga.
 

Sri Mulyani dikenal dengan kebijakan-kebijakan yang berfokus pada pengelolaan keuangan negara yang efektif, termasuk dalam menghadapi tantangan ekonomi global. Kepemimpinannya dalam mengelola perekonomian Indonesia, termasuk pengelolaan anggaran negara, mencerminkan kemampuan perempuan dalam mengambil keputusan keuangan strategis yang berdampak luas. Sri Mulyani juga aktif dalam mendorong inklusi keuangan di Indonesia, yang juga berfokus pada pemberdayaan perempuan dalam sektor keuangan.

Peran Teknologi dan Media dalam Meningkatkan Literasi Keuangan Perempuan

Salah satu faktor penting yang mendukung peningkatan literasi keuangan perempuan adalah kemajuan teknologi dan media. Akses informasi yang lebih mudah melalui internet, aplikasi keuangan, dan platform edukasi telah memudahkan perempuan untuk memahami dan berpartisipasi dalam pasar keuangan.

Berbagai aplikasi investasi dan perencanaan keuangan kini menyediakan antarmuka yang ramah pengguna, memungkinkan perempuan untuk memulai investasi dengan modal kecil. Selain itu, banyak program edukasi finansial yang ditujukan khusus untuk perempuan, membantu mereka memahami dasar-dasar keuangan pribadi, investasi, dan perencanaan masa depan.

Teori Manajemen Keuangan dan Penerapannya dalam Kehidupan Keluarga

Beberapa teori manajemen keuangan yang relevan untuk membahas pengelolaan keuangan dalam keluarga, terutama dari perspektif perempuan, antara lain:
1.    Teori Pengelolaan Keuangan Keluarga (Family Financial Management Theory)
Teori ini berfokus pada pengelolaan keuangan dalam rumah tangga. Dalam konteks ini, perempuan sering kali berperan sebagai pengelola utama karena mereka lebih terlibat dalam keputusan-keputusan harian yang mempengaruhi anggaran rumah tangga. 
2.    Teori Perencanaan Keuangan (Financial Planning Theory)
Teori ini menekankan pada pentingnya perencanaan keuangan yang matang, baik untuk individu maupun keluarga. Dalam praktiknya, perempuan tidak hanya mengelola pengeluaran sehari-hari, tetapi juga menyusun rencana keuangan jangka panjang, seperti membeli rumah, menabung untuk pendidikan anak, dan merencanakan dana pensiun. 
3.    Teori Pengambilan Keputusan Keuangan (Financial Decision-Making Theory)
Pengambilan keputusan yang rasional dan terinformasi adalah kunci dalam manajemen keuangan keluarga. Dalam hal ini, perempuan semakin terbukti memiliki kemampuan untuk membuat keputusan investasi yang berbasis pada informasi yang tepat dan mempertimbangkan berbagai faktor, seperti risiko dan imbal hasil..
4.    Teori Manajemen Risiko (Risk Management Theory)
Mengelola risiko keuangan adalah bagian integral dari manajemen keuangan keluarga. Perempuan Indonesia kini semakin berani mengambil keputusan investasi dengan tingkat risiko lebih tinggi, misalnya berinvestasi di pasar saham atau instrumen investasi yang lebih volatile.

Menurut Nainggolan et al. (2022), pria dan wanita memiliki pengetahuan dan kemampuan yang sama dalam mengelola keuangan. Gender tidak berpengaruh terhadap pola pikir seseorang dalam mengelola keuangannya. Meski ditemukan kesamaan dalam pengambilan keputusan keuangan, tetapi bukti menguatkan adanya perbedaan gender dalam pengambilan keputusan keuangan sebagai konsekuensi dari literasi keuangan (Çera & Tuzi, 2019). Wanita dikatakan memiliki pemahaman yang baik mengenai keuangan daripada pria (Herawati et al., 2020). Sebab biasanya ibu rumah tangga yang memegang penuh keuangan dalam keluarga.

 

Kesimpulan

Pernyataan bahwa pria memiliki literasi keuangan lebih tinggi daripada wanita sudah tidak relevan lagi di era modern ini. Perempuan Indonesia kini tidak hanya terlibat dalam pengelolaan keuangan rumah tangga, tetapi juga semakin aktif dalam investasi dan pengelolaan risiko finansial. Berkat peningkatan akses terhadap pendidikan, informasi, dan teknologi, literasi keuangan perempuan kini semakin meningkat dan mereka lebih berani mengambil keputusan finansial dengan tingkat risiko yang lebih tinggi.
Penelitian yang dilakukan oleh Chen dan Volpe pada 1998 mungkin mencerminkan realitas pada saat itu, tetapi situasi sosial dan ekonomi Indonesia telah berubah. Oleh karena itu, saat ini tidak lagi bisa disangkal bahwa perempuan, baik di tingkat rumah tangga maupun profesional, memiliki literasi keuangan yang setara bahkan lebih baik dalam beberapa aspek dibandingkan pria. Maka, penting untuk memperbarui pandangan kita terkait peran gender dalam literasi keuangan untuk mencerminkan kenyataan zaman sekarang yang lebih progresif dan inklusif.

Ikuti Seribuparitnews.com di GoogleNews

Berita Lainnya

Index